Gambar Mewarnai Pemandangan Alam
_mewarnai.webp)
Halaman unduh untuk gambar mewarnai Gambar Mewarnai Pemandangan Alam. Klik tombol di atas untuk mengunduh gambar dalam format PDF berkualitas tinggi, siap untuk dicetak dan diwarnai.
Gambar Mewarnai Terkait
Dongeng Terkait dari Blog
Pohon Harapan dan Ular Pembisik - Dongeng Anak
Di sebuah hutan yang luas, berdiri sebuah Pohon Harapan yang konon bisa mengabulkan permintaan siapa pun yang menyentuh batangnya dengan hati tulus. Kabar ini menyebar ke seluruh penjuru hutan, dan para hewan pun berbondong-bondong datang. Ada yang berharap menjadi kuat, kaya, atau berkuasa. Tapi ada satu masalah: tidak ada yang tahu di mana tepatnya Pohon Harapan itu berada. Di sinilah muncul Ular, si licik yang berbicara manis tapi penuh tipu daya. Ia tersenyum lebar dan berbisik kepada para hewan, “Aku tahu di mana letak Pohon Harapan. Tapi hanya yang cukup cerdas dan pantas yang bisa menemukannya.” "Siapa yang cukup pantas?" tanya Rusa penasaran. "Orang-orang terpilih… yang bisa membayar dengan sesuatu yang berharga," jawab Ular dengan mata berkilat-kilat. Maka, satu per satu hewan datang membawa sesuatu untuk Ular: buah, daging, bahkan perhiasan yang mereka temukan di desa manusia. Setiap kali seseorang membayar, Ular akan mengarahkan mereka ke sebuah pohon besar di tengah hutan. "Tepuk batangnya tiga kali dan sebut harapanmu!" kata Ular. Para hewan pun melakukannya dengan penuh semangat. Mereka menunggu… menunggu… tapi tidak terjadi apa-apa. "Hmm… mungkin kalian kurang pantas?" bisik Ular lagi. "Cobalah berdoa lebih keras… atau mungkin bayar lebih banyak?" Beberapa hewan percaya dan membayar lebih banyak lagi....
Baca Dongeng...Kambing yang Tak Sekolah - Cerita Anak
Pada suatu pagi yang cerah di sebuah desa yang hijau, menghampar seperti karpet rumput buatan alam, hiduplah seorang anak laki-laki bernama Nino. Ia sedang liburan di rumah neneknya. Bosen di rumah terus, Nino memutuskan jalan-jalan naik sepeda. “Wussshh!” Angin desa menerpa wajahnya saat ia mengayuh sepedanya melewati sawah dan ayam-ayam yang entah kenapa suka nyebrang tanpa izin. Ia memang sedikit ngebut... yah, namanya juga anak-anak. Tapi bukan di sirkuit, ini jalan desa, turunan pula! Makin turun, makin seru! “Ini baru seruuu!” teriak Nino sambil berdiri di atas pedal sepedanya, seolah sedang ikut lomba sepeda downhill antar-galaksi. Tiba-tiba… Seekor kambing putih muncul dari balik pohon pisang, jalan pelan-pelan, santai banget. Di tengah jalan! Seolah jalan itu warisan dari kakek buyutnya. “WOI KAMBING!! MINGGIRRRR!!” Tapi si kambing malah noleh pelan… ekspresinya datar, kayak bilang: “Situ siapa?” Nino panik. Tapi udah keburu ngebut. Dalam pikirannya, kayak di film kartun, si kambing pasti terpental lucu, terus Nino berhenti dramatis sambil gaya pahlawan. Tapi kenyataannya… BRAAAK! Alih-alih kambing terpental, malah Nino yang kejungkal ke pinggir jalan. Seperti perang bantal, tapi bantalan hidupnya kambing! Si kambing cuma kaget sedikit, trus jalan lagi sambil ngunyah daun, cuek. Nino bangun, bajunya kotor, lutut lecet. Kesel, dong! “Dasar kambing nggak...
Baca Dongeng...Kiko Kucing dan Cicax Cicak Sombong - Dongeng
Di sebuah rumah nyaman di pinggir kota, tinggal seekor kucing rumahan bernama Kiko. Kiko dikenal sebagai kucing santai, tidak cerewet, dan tidak suka cari masalah. Tapi jangan salah—walaupun terlihat pemalas, Kiko adalah penjaga rumah yang setia. Kiko punya dua jenis hewan yang paling ia tidak suka: tikus dan cicak. Tikus karena mereka bandel, suka ngacak-ngacak dapur, dan susah diusir. Sementara cicak… karena mereka jorok dan licik. Dan salah satu cicak paling menyebalkan di rumah itu bernama Cicax. Cicax suka merayap di tembok dan plafon, merasa paling hebat karena bisa menjangkau tempat tinggi. Ia sering tertawa sendiri saat melihat hewan lain hanya bisa beraktivitas di lantai. “Huh! Hewan-hewan lemah. Aku bisa ke mana-mana. Mereka? Mentok di ubin!” katanya dengan bangga sambil merayap melintasi plafon dapur. Tapi yang membuat Kiko paling kesal adalah kebiasaan buruk Cicax: BAB sembarangan dari atas plafon, tepat di atas meja makan atau wadah makanan manusia. Bahkan, kadang Cicax sengaja menjatuhkan kotoran kecil ke minuman yang terbuka, sambil cekikikan dari atas. “Kalau manusia sakit perut, pasti nyalahin makanan. Padahal, akulah dalangnya! Hahaha!” ucapnya sambil merayap ke dinding belakang lemari. Suatu malam, Cicax merasa sangat sombong. Dia merayap cepat ke dinding ruang tamu, lalu lanjut ke plafon di atas...
Baca Dongeng...